Cari Blog Ini
Jumat, 26 November 2010
Rabu, 24 November 2010
cara bernafas dalam berenang gaya bebas
Diantara empat gaya renang yang ada (gaya dada, gaya bebas, gaya kupu-kupu, dan gaya punggung), yang paling sulit cara bernafasnya adalah gaya bebas. Dalam gaya dada dan gaya kupu-kupu, bernafas bisa dilakukan dengan mudah karena ada saat dimana kepala kita seluruhnya berada diatas permukaan air. Bernafas dalam gaya punggung juga tidak sulit karena kepala dan tubuh kita menghadap dengan bebas ke arah langit. Adapun dalam gaya bebas, kepala kita tidak boleh sepenuhnya menyembul dari permukaan air. Inilah yang menjadikan bernafas dalam gaya bebas terasa lebih sulit.
Namun jika sudah biasa, tidak akan ada lagi hal yang sulit. Mengambil (menghirup) nafas dalam gaya bebas kita lakukan semenjak 2/3 kayuhan tangan kita, dan kita akhiri pada saat tangan kita kembali masuk kedalam air. Kita ambil contoh mengambil nafas ke sisi kiri. Pada saat kayuhan tangan kiri kita sejajar dengan dada, akan timbul gaya angkat pada sisi kiri tubuh kita. Akibatnya, tubuh pun akan miring menghadap ke sisi kiri. Pada saat itulah kita mulai mengambil nafas. Dan kemiringan tubuh kita dengan sendirinya akan membantu wajah kita untuk bisa menyembul keatas permukaan air dengan mudah dan alami.
Pada saat wajah Anda kembali terbenam kedalam air, keluarkanlah udara dengan santai dari hidung Anda. Ini akan menimbulkan gelembung-gelembung air yang keluar dari hidung Anda.
Lalu kapan kita mengambil nafas? Untuk renang jarak jauh semisal 1500 meter, beberapa perenang hebat seperti Grant Hackett mengambil nafas setiap dua kayuhan sekali. Ini artinya hanya berselang satu kayuhan saja, dan karenanya bernafasnya pun hanya ke satu sisi saja: ke kiri saja atau ke kanan saja.
Namun ada juga beberapa perenang yang mengambil nafas setiap tiga kayuhan sekali. Ini artinya pengambilan nafas akan dilakukan bergantian ke kiri dan ke kanan. Cara bernafas seperti dikenal sebagai bilateral breathing. Lalu mana yang lebih baik antara mengambil nafas ke satu sisi saja atau mengambil nafas ke dua sisi secara bergantian? Jawabannya, suka-suka Anda. Lakukanlah yang menurut Anda lebih rileks, santai, nyaman dan cocok untuk Anda. Jadi yang terpenting, Anda merasa nyaman ketika bernafas.
Meski demikian, banyak perenang sprint gaya bebas (50 meter atau 100 meter) yang berusaha semaksimal mungkin untuk menahan nafas mereka selama balapan. Mereka hanya mengambil nafas ketika betul-betul memerlukannya. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi pengurangan kecepatan yang biasanya terjadi ketika seorang perenang gaya bebas sedang mengambil nafas.
Namun jika sudah biasa, tidak akan ada lagi hal yang sulit. Mengambil (menghirup) nafas dalam gaya bebas kita lakukan semenjak 2/3 kayuhan tangan kita, dan kita akhiri pada saat tangan kita kembali masuk kedalam air. Kita ambil contoh mengambil nafas ke sisi kiri. Pada saat kayuhan tangan kiri kita sejajar dengan dada, akan timbul gaya angkat pada sisi kiri tubuh kita. Akibatnya, tubuh pun akan miring menghadap ke sisi kiri. Pada saat itulah kita mulai mengambil nafas. Dan kemiringan tubuh kita dengan sendirinya akan membantu wajah kita untuk bisa menyembul keatas permukaan air dengan mudah dan alami.
Pada saat wajah Anda kembali terbenam kedalam air, keluarkanlah udara dengan santai dari hidung Anda. Ini akan menimbulkan gelembung-gelembung air yang keluar dari hidung Anda.
Lalu kapan kita mengambil nafas? Untuk renang jarak jauh semisal 1500 meter, beberapa perenang hebat seperti Grant Hackett mengambil nafas setiap dua kayuhan sekali. Ini artinya hanya berselang satu kayuhan saja, dan karenanya bernafasnya pun hanya ke satu sisi saja: ke kiri saja atau ke kanan saja.
Namun ada juga beberapa perenang yang mengambil nafas setiap tiga kayuhan sekali. Ini artinya pengambilan nafas akan dilakukan bergantian ke kiri dan ke kanan. Cara bernafas seperti dikenal sebagai bilateral breathing. Lalu mana yang lebih baik antara mengambil nafas ke satu sisi saja atau mengambil nafas ke dua sisi secara bergantian? Jawabannya, suka-suka Anda. Lakukanlah yang menurut Anda lebih rileks, santai, nyaman dan cocok untuk Anda. Jadi yang terpenting, Anda merasa nyaman ketika bernafas.
Meski demikian, banyak perenang sprint gaya bebas (50 meter atau 100 meter) yang berusaha semaksimal mungkin untuk menahan nafas mereka selama balapan. Mereka hanya mengambil nafas ketika betul-betul memerlukannya. Hal tersebut dilakukan agar tidak terjadi pengurangan kecepatan yang biasanya terjadi ketika seorang perenang gaya bebas sedang mengambil nafas.
Selasa, 23 November 2010
Manfaat bulutangkis bagi tubuh kita
Bulutangkis adalah olahraga raket yang biasanya dilakukan di dalam ruangan atau di luar ruangan. Bulutangkis bisa menjadi bentuk latihan aerobik yang membantu meningkatkan daya tahan tubuh dan stamina.
Alasan orang bermain bulutangkis bisa bermacam-macam, baik hanya untuk olahraga rutin atau bahkan untuk kompetisi. seperti dilansir Livestrong dan Menshealth , Jumat (12/11 /2010), berikut beberapa alasan kenapa orang harus berolahraga bulutangkis:
1. Bakar banyak kalori
Jumlah kalori yang terbakar selama bermain bulutangkis sebagian tergantung pada intensitas bermain. Rata-rata pemain dengan berat badan 68 kg dapat membakar kalori sekitar 272 kalori per jam.
Tapi untuk sebuah kompetisi bulutangkis, pemain bisa membakar sekitar 500 kalori dalam satu jam. Tapi pembakaran kalori dari bermain bulutangkis juga dipengaruhi oleh berat badan pemainnya.
Sebagai contoh, orang dengan berat badan 90 kg bisa membakar 544 kalori dalam 1 jam bermain bulutangkis. Sedangkan orang dengan berat badan 55 kg membakar 327 kalori dengan durasi yang sama.
2. Memberi manfaat kardio yang besar
Bermain bulutangkis merupakan latihan yang memberi manfaat kardio yang lebih besar dibandingkan squash (sejenis olahraga raket) dan tenis.
3. Melatih kekuatan kaki
Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa bulutangkis merupakan olahraga yang dapat melatih kekuatan kaki. 15 persen dari gerakan bulutangkis adalah gerakan cepat, seperti melompat,menekuk lutut dan berlari.
4. Memberi kepadatan tulang
Studi terpisah dari Swedia menunjukkan bahwa bermain bulutangkis dapat meningkatkan kepadatan tulang yang signifikan. Oleh karena itu, olahraga ini bisa menjauhkan seseorang dari ancaman osteoporosis
sumber : mik &mik.com
Alasan orang bermain bulutangkis bisa bermacam-macam, baik hanya untuk olahraga rutin atau bahkan untuk kompetisi. seperti dilansir Livestrong dan Menshealth , Jumat (12/11 /2010), berikut beberapa alasan kenapa orang harus berolahraga bulutangkis:
1. Bakar banyak kalori
Jumlah kalori yang terbakar selama bermain bulutangkis sebagian tergantung pada intensitas bermain. Rata-rata pemain dengan berat badan 68 kg dapat membakar kalori sekitar 272 kalori per jam.
Tapi untuk sebuah kompetisi bulutangkis, pemain bisa membakar sekitar 500 kalori dalam satu jam. Tapi pembakaran kalori dari bermain bulutangkis juga dipengaruhi oleh berat badan pemainnya.
Sebagai contoh, orang dengan berat badan 90 kg bisa membakar 544 kalori dalam 1 jam bermain bulutangkis. Sedangkan orang dengan berat badan 55 kg membakar 327 kalori dengan durasi yang sama.
2. Memberi manfaat kardio yang besar
Bermain bulutangkis merupakan latihan yang memberi manfaat kardio yang lebih besar dibandingkan squash (sejenis olahraga raket) dan tenis.
3. Melatih kekuatan kaki
Sebuah penelitian di Inggris menunjukkan bahwa bulutangkis merupakan olahraga yang dapat melatih kekuatan kaki. 15 persen dari gerakan bulutangkis adalah gerakan cepat, seperti melompat,menekuk lutut dan berlari.
4. Memberi kepadatan tulang
Studi terpisah dari Swedia menunjukkan bahwa bermain bulutangkis dapat meningkatkan kepadatan tulang yang signifikan. Oleh karena itu, olahraga ini bisa menjauhkan seseorang dari ancaman osteoporosis
sumber : mik &mik.com
cidera yang terjadi dalam sepak bola
Futsal atau sepak bola mini dalam ruangan atau sepakbola di lapangan rumput kecil kini semakin banyak
1. “Plantar fascitis”, yaitu pembengkakan dengan rasa nyeri karena adanya suatu robekan kecil pada otot plantar fascia yang terjadi karena penggunaan berlebihan atau tarikan berulang-ulang yang menyebabkan
2. Cedera kedua yang mungkin terjadi adalah “tendenitis achiles”. Gejala yang dirasakan adalah rasa nyeri pada urat daging yang membentang dari otot betis ke tumit terutama pada pagi hari, yang disebabkan karena tidak melakukan peregangan, penggunaan berlebihan pada otot kaki, permukaan lapangan yang keras, sepatu yang kurang tepat jenis atau karena sudah lama tidak berlatih atau berolahraga.
3. “ Strain” atau “pegel-pegel”. Mulai dari yang ringan hingga yang berat, cedera ini disebabkan karena
sumber:SAVOONG.COM
dilakukan dan digemari. Olahraga ini bisa berkembang pesat mungkin karena selain type permainannya yangdinamis dan simple juga mungkin karena arena lapangannya yang tidak seluas lapangan sepakbola normal.
Bermain futsal atau sepakbola mini sungguh mengasyikkan, dengan hanya memakai atau menyewa lapangannyayang sudah banyak tersedia di berbagai tempat, kita bisa berolahraga sekaligus bersosialisasi dengan sesama,baik dengan teman sekantor ataupun dengan teman baru yang ketemu di lapangan. Dari mulai yang serieus dan profesional ataupun hanya sekedar hoby dan untuk rekreasi.
Tetapi bagaimanapun juga futsal merupakan salah satu olah raga body contact yang perlu dicermati ketika
mengikutinya, karena apabila kurang diperhatikan jangan-jangan tujuan awalnya ingin sehat malahan membuat cedera dan masalah. Untuk itu sangat penting untuk diperhatikan dimulai dari kesiapan diri kita misalnya cukup tidur pada malam sebelumnya, jenis sepatu yang tepat dipakai ataupun metode latihan yang aman dari cedera.
Cedera Yang Sering Terjadi
Menurut Dr. Aminuddin Arifin SpRM dalam salah satu tulisannya menyatakan bahwa untuk pemain futsal yang baru mulai, sering mengalami cedera karena kurangnya pemanasan, yakni cedera:
1. “Plantar fascitis”, yaitu pembengkakan dengan rasa nyeri karena adanya suatu robekan kecil pada otot plantar fascia yang terjadi karena penggunaan berlebihan atau tarikan berulang-ulang yang menyebabkan
regangan tiba-tiba. Keadaan ini menyebabkan rasa nyeri di bawah telapak kaki bagian belakang dekat tumit.
Selain kurangnya pemanasan, kemungkinan cedera ini juga bisa disebakan karena berlari terus menerus di lapangan yang keras, karena kita tahu karpet hanyalah bagian atasnya saja sedangkan lapisan bawahnya adalah semen keras.
2. Cedera kedua yang mungkin terjadi adalah “tendenitis achiles”. Gejala yang dirasakan adalah rasa nyeri pada urat daging yang membentang dari otot betis ke tumit terutama pada pagi hari, yang disebabkan karena tidak melakukan peregangan, penggunaan berlebihan pada otot kaki, permukaan lapangan yang keras, sepatu yang kurang tepat jenis atau karena sudah lama tidak berlatih atau berolahraga.
3. “ Strain” atau “pegel-pegel”. Mulai dari yang ringan hingga yang berat, cedera ini disebabkan karena
latihan/gerakan berlebihan pada otot tertentu, Cedera yang agak berat adalah “ankle sprain”, cedera ini bisa terjadi karena “tekelan” dari lawan main atau sewaktu pemain ingin menendang bola tetapi kurang
menaikkan kakinya sehingga sisi luar telapak kaki menggerus lantai lapangan. Sering awam menyebutnya
cedera ini sebagai “sakit engkel”. Gejalanya bisa ringan maupun berat dimulai dari rasa sakit
sewaktu berjalan, pembengkakan hingga tidak bisa digerakan.sumber:SAVOONG.COM
Langganan:
Postingan (Atom)